Sariawan ? Pasti tidak nyaman. Makan, minum atau berbicara pun jadi terganggu karena kondisi ini. Makanan dan minuman yang terasa enak, akan menjadi siksaan bagi kita yang mengalami sariawan ini. Bahkan kadang kita sulit kendalikan emosi karena sakit perih yang dirasakan.

Berbagai obat memang dapat kita temui untuk mengobati luka sariawan ini, tetapi pencegahan adalah lebih baik, bukan ? Nah, oleh karena itu kita perlu tahu hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan sariawan. Mengetahui penyebab dari sariawan ini akan membantu kita untuk mencegahnya lebih dini.  Coba simak beberapa penyebab sariawan berikut ini :

Gigi geraham bungsu atau nama lainnya adalah geraham ketiga/wisdom teeth/gigi geraham impaksi adalah gigi geraham yang tumbuh pada bagian paling belakang dari jajaran gigi bagian bawah dan bagian atas. Biasanya gigi ini akan tumbuh pada saat seseorang berusia 17 �?? 21 tahun.

Sejalan dengan evolusi manusia, beberapa ahli berpendapat bahwa terjadi perubahan pada ukuran rahang manusia, dimana rahang menjadi lebih kecil sehingga ruang untuk tumbuh gigi menjadi lebih sempit. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak sempurna.

Setiap tahunnya, dokter gigi banyak mendengar keluhan dari pasien mengenai gigi sensitive. Gigi sensitive bisa disebabkan karena gusi yang turun yang mengakibatkan akar gigi yang terbuka. Ketika rangsangan panas atau dingin mengenai akar gigi sensasi ini diteruskan melalui tubulus didalam akar langsung ke saraf gigi yang mengakibatkan rasa ngilu. Biasanya rasa ngilu yang timbul terasa lebih tajam, singkat dan sering kali tidak terdiagnosis bahkan terabaikan.

Penyebab gigi sensitif terutama karena:

Pada gigi yang sudah rusak parah dan tidak dapat dipertahankan lagi terkadang diperlukan pencabutan gigi. Untuk meringankan sakit dan mempercepat penyembuhan ada beberapa cara yang bisa anda lakukan :

1. Gigitlah kasa yang bersih pada daerah pencabutan gigi setidaknya setengah jam setelah pencabutan gigi untuk mencegah pendarahan yang berlebihan.

2. Jangan ganggu atau memegang luka yang ada.

3. Jangan sering meludah, menghisap atau menyedot bekas luka.